Rabu, 30 November 2022

Kepala Sekolah


Kepala Sekolah



 Ilmuwan adalah cita-citanya sewaktu masih kecil. Impian tersebut telah membuat beliau termotivasi untuk belajar dan belajar. Alhasil, beliau selalu menjadi bintang kelas ketika masih belajar di sekolah dasar. Beliau tidak lain adalah orang nomer satu di SMP Negeri 8 Surakarta, bapak Triad Suparman, M.Pd.  “Saya selalu masuk dalam the best ten students” ungkap beliau ketika ditanya tentang prestasi akademiknya ketika di SMP.

Menurut pria kelahiran 15 Februari 1969 itu, selepas menamatkan SMP di kota kecamatan kelahirannya, yaitu di Masaran, Sragen, beliau mengambil jurusan A1 (Sekarang jurusan IPA, red) ketika belajar di SMA. Untuk merealisasikan impianya, setamat SMA, beliau melanjutkan studinya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS program IPA Fisika.

Ketika ditanya tentang perubahan ambisinya dari ilmuwan menjadi seorang guru, suami idaman seorang Tenaga Analisis Kesehatan,  Ratmi Puji Hastuti, ini berargumen bahwa profesi profesi guru (mata pelajaran IPA-Fisika)  dengan ilmuwan tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan. Beliau lebih lanjut menandaskan bahwa profesi yang dijalani sekarang ini tidaklah meninggalkan idealisme untuk menjadi seorang ilmuwan seraya mengatakan  “Aku telah menjadi seorang  ilmuwan di lembaga pendidikan, bukan?” 

Mengawali karir gurunya  di SMP 2 Karang Tengah Demak sebagai CPNS pada tahun 1992 sebagai guru IPA-Fisika. Tujuh tahun kemudian, beliau pindah di SMP Negeri 10 Surakarta. Setelah mengabdi di sekolah itu selama 14 tahun beliau mengajukan diri untuk ikut perekrutan calon kepala sekolah. Luar biasa, beliau berada di peringkat pertama dan men-dapatkan SK per-tamanya sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 24 Surakarta pada tahun 2013. Setelah menjabat selama 3 tahun, tepatnya tahun 2016, beliau dialihtugaskan di SMP Negeri 19  Surakarta sebelum menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 8 dari 28 Februari 2018 sampai sekarang.

Ilmuwan adalah cita-citanya sewaktu masih kecil. Impian tersebut telah membuat beliau termotivasi untuk belajar dan belajar. Alhasil, beliau selalu menjadi bintang kelas ketika masih belajar di sekolah dasar. Beliau tidak lain adalah orang nomer satu di SMP Negeri 8 Surakarta, bapak Triad Suparman, M.Pd.  “Saya selalu masuk dalam the best ten students” ungkap beliau ketika ditanya tentang prestasi akademiknya ketika di SMP.

Menurut pria kelahiran 15 Februari 1969 itu, selepas menamatkan SMP di kota kecamatan kelahirannya, yaitu di Masaran, Sragen, beliau mengambil jurusan A1 (Sekarang jurusan IPA, red) ketika belajar di SMA. Untuk merealisasikan impianya, setamat SMA, beliau melanjutkan studinya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS program IPA Fisika.

Ketika ditanya tentang perubahan ambisinya dari ilmuwan menjadi seorang guru, suami idaman seorang Tenaga Analisis Kesehatan,  Ratmi Puji Hastuti, ini berargumen bahwa profesi profesi guru (mata pelajaran IPA-Fisika)  dengan ilmuwan tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan. Beliau lebih lanjut menandaskan bahwa profesi yang dijalani sekarang ini tidaklah meninggalkan idealisme untuk menjadi seorang ilmuwan seraya mengatakan  “Aku telah menjadi seorang  ilmuwan di lembaga pendidikan, bukan?” 

Mengawali karir gurunya  di SMP 2 Karang Tengah Demak sebagai CPNS pada tahun 1992 sebagai guru IPA-Fisika. Tujuh tahun kemudian, beliau pindah di SMP Negeri 10 Surakarta. Setelah mengabdi di sekolah itu selama 14 tahun beliau mengajukan diri untuk ikut perekrutan calon kepala sekolah. Luar biasa, beliau berada di peringkat pertama dan men-dapatkan SK per-tamanya sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 24 Surakarta pada tahun 2013. Setelah menjabat selama 3 tahun, tepatnya tahun 2016, beliau dialihtugaskan di SMP Negeri 19  Surakarta sebelum menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 8 dari 28 Februari 2018 sampai sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar